Jumat, 20 Maret 2009

sejarah Gaspala sma negri2 kebumen

SEJARAH GASPALA

(Gabungan Siswa Pencinta Alam )

Gabungan siswa pwencinta alam (GASPALA) lahir dari ide dari seorang siswa yang bernama Suprifesi atau akrab dengan pangilan di lapangan Gopek ia mempelopori 7 orang siswa lainnya untuk mengadakan pendakian perjalanan alam. Termasuk ketujuh anak yang nantinya menjadi pendukung antara lain Agus Budiyono, Moh. Gusnur Rofik , Fauzan dan Yuli Drajat.

Rombongan kecil ini sering menyelusuri pegunungan di Kebumen. Pada akhir nya mereka mengajukan izin kepada kepala sekolah untuk pendakian ke Gunung Slamet. Izin ditolak oleh kepala sekolah yang saat itu dijabat oleh Bpk. Slamet Prawiroatmojo tidak mendapat izin, Gopek dan kawan-kawannya. NEKAD mengadakan pendakian Slamet. Namun pendakian ini gagal (tiadak sampai pucak)

Pada bulan september 1990 Gopek dan ketujuh rekannya kembali megajukan izin untuk melakukan penjelajahan rute Kebumen – Wonosobo melalui Banjar negara. Pengajuan ini disertai dengan foto perjalanan yang telah dilaksanakan. Kepala sekolah mengijinkan, mereka memulai pejalanan dari SMA Negeri 2 Kebumen dengan menamakan kelompok mereka “NEKAD” yang merupakan dari kependekan dari “Naik Gunung itu Enak Kalau ada Dana”. Penjelajahan dapat diselesaikan selama tiga hari.

Pada tanggal 27 September 1990 Nekad mengadakan rapat. Hasil rapat adalah berdirinya sebuah kelompok Pecinta alam “GASPALA”. Nama Nekad diganti karena kurang mencerminkan keseriusan sebagai pencinta alam. Esok harinya 28 September 1990 dimpaikan kepala sekolah. Kepala sekolah tidak menolak berdirinya kelompok Pecinta Alam di SMA Negeri 2 Kebumen, tetapi tidak memberikan izin mutlak, GASPALA diberi masa uji, jika dalam satu tahun GASPALA dapat dan bisa bertahan maka GASPALA boleh berdiri selamanya.

Tantangan ini tentu saja diterima dengan baik oleh Gopek dkk. Ternyata Gaspala mampu bertahan, bahkan anggotanya bertambah. Maka dari pihak sekolah menunjuk Bpk. Sudarto Haryanto dan Bpk. Tori Wibiantoro sebagai pembina. Dengan susah payah Gaspala yang didukung oleh 10 siswa menata diri

Periode kepengurusan tahun 1993/1994 adalah era penjebolan dan pembaharuan. Pada kepengurusan ini berhasil menjalin hubungan dengan GAPETA..
Dengan bimbingannya Gaspala menyusun AD/ART dan mendaftarkan organisasinya ke Kantor Pendidikan dan Kebudayaan, pada bulan April 1994. Dalam kepengurusan ini juga mencatat prestasi “Juara Umum” dalam lomba Napak Tilas rute Pangeran Diponegoro walapun baru pertama kali terjun ke dunia lomba.

Dalam perkembangan selanjutnya Gaspala mencatat prestasi yang bisa dibanggakan, yaitu Juara 2 tingkat Jateng dan DIY Lomba Lintas Medan dan Juara 2 Napak Tilas Nasional Rute Kol. Bahrun di Purwokerto. Dengan prestasi ini membawa dampak positif bagi perkembangan Gaspala. Pada tahun ajaran 1994/1995 sudah direncanakan masuk pelajaran ekstrakurikuler, namun karena pertimbangan lain dari pihak sekolah pengestrakurikuleran Gaspala dibatalkan.

Akhirnya penantian sudah tiba. Bapak Drs. Air Mas selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Kebumen memutuskan bahwa Gaspala masuk ekstrakurikuler mulai tahun ajaran 1995/1996. Dan dari sekolah juga telah mengundang pembina lapangan untuk membina dan untuk meningkatkan kwalitas teknik pencinta alam para anggota Gaspala.

kode etik pencinta alam

KODE ETIK PECINTA ALAM

Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
Pecinta Alam Indonesia adalah (sebagian) bagian dari masyarakat Indonesia sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, Bangsa, dan Tanah Air
Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa Pecinta Alam adalah sebagian dari makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah Yang Maha Kuasa

Sesuai dengan hakekat diatas, kami dengan kesadaran menyatakan :

1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya.
3. Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah air.
4. Menghormati Tata Kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya.
5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara Pecinta Alam sesuai dengan Azas Pecinta Alam.
6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah air.
7. Selesai